Langit terlihat muram
awan bermuka masam
perlahan-lahan hilang
mendung datang
Sang mentari bersembunyi
burung pun tak riang lagi
sang halilintar dilanda murka
langit mulai berair mata
Hujan tanda kehidupan
anugrah pemberian Tuhan
perlahan-lahan tumpah ke bumi
menghantam tanah sang bumi pertiwi
Kota tertutup mendung nun kelabu
kelip lampu terpantul entah kemana bertuju
hujan reda itulah yang ditunggu
semua setuju
Hujan semalam menyisa keraguan
di tengah kemarau menyakitkan
gemerlap kota masih terasa
di kala hujan telah reda
Writer by : Hilda Mega Pratiwi
Sunday, August 12th, 2012 on Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar